Di Pantai Cemara Kembar, pasir-pasir putih menghampar di bibir pantai, tidak ada sampah, semua bersih, toilet bersih, mushalla bersih, rumah-rumah adat terbuat dari bambu dan hanya diikat dengan tali tanpa dipaku, kemudian dahan-dahan cemara yang rimbun, angin yang bertiup tenang, teduh, dan damai terasa di semua sudut.
Belum lagi balutan kain-kain berwarna-warni menghiasi pepohonan. Pendek kata, jika kita pergi dengan orang yang kita sayangi. Kita akan merasakan “hati akan bertemu dengan hati,” jiwa akan bertemu dengan jiwa.
Inilah mungkin disebut “Cemara Kembar” seperti dua cemara yang berdekatan dalam satu kawasan pantai.
Pantaslah jika Pantai Cemara Kembar, kian hari kian banyak dikunjungi. Selain menawarkan sisi pesona paduan antara berbagai kearifan lokal budaya. Pantai Cemara Kembar memberikan fasilitas gratis untuk kita duduk rehat di rumah-rumah adat (sawung atau dangau) dengan berbagai tema mulai dari Melayu, Kalimantan, Simalungun, Bali, dan lain sebagainya.
Kemudian di sekitar pantai terdapat juga hiasan antik dan unik berupa rumah pohon, perahu cinta, gembok cinta, ayunan cinta, dan banyak lagi.
Artikel sudah tayang di SeMedan.com dengan judul Pantai Cemara Kembar di Perbaungan, Serdang Bedagai